Minggu, 04 April 2010

Untuk Allah, mohon ampun...

Hingar-bingar membuncah ditempat ini, sorak-sorai orang-orang terdengar begitu memekakan telinga. Aku berada ditengah orang-orang yang bersuka cita. Tak ada yang terlihat bersedih, wajah mereka semua berninar-binar. Mereka melupakan sejenak masalah yang ada. Berbeda denganku. Masalah ini kubawa keman-mana. Entah, aku tak bisa meninggalkannya.padahal ingin sekali ku kunci rapat-rapat didalam brangkas masalalu ku, tapi ternyata hal itu membuatnya bringas dan enggan kurantai dalam masa lalu yang memaksaku membawanya kemana-mana sudah seperti bayanganku saja. Aku ingin bersenang-senang barang sekejap saja. Aku kini telah berada ditempat dimana orang-orang bersenang-senang, tapi mengapa hanya ragaku saja yang hadir ditempat ini, jiwaku entah ada dimana. Aku kalut Tuhan, aku seprti hilang arah. Aku tersesat, terlalu jauh aku tersesat dan hilang arah.

Ku putuskan untuk mengikuti beberapa kajian rohani untuk membasuh kalbuku yang kian kering kerontang, berharap agar imanku kuat dan kembali seprti sedia kala yang selalu terenyuh saat dibacakan ayat suci. Awalnya aku memang terenyuh dan perlahan-lahan kalbuku mulai lembab kembali dengan sentuhan iman-Mu, tapi bayangan itu selalu terbesit lagi Tuhaan, bayangan itu selalu menghantuiku. Hamba tahu hamba begitu salah telah menyakitimu begitu dalam, inikah ganjaran yang harus hamba terima Tuhan?

Ampuni hamba-Mu yang hina ini Ya Allah, hamba khilaf, hamba telah begitu banyak berdosa padamu, dosaku sudah bagaikan debu-debu beterbangan yang sudah tak dapat dihtung lagi, tapi hamba memohon pada-Mu ya Allah, hamba memohon bukakanlah pintu ampunan dan pintu rahmat-Mu yang melangitluas itu ya Rabb. Jangan biarkan hamba berpaling dan menjauh darimu untuk yang kesekian kalinya. Hamba sangat takut akan azab dunia dan azab akhirat-Muya Rabb, hamaba meohon ampun.

Ya Rabb, jangan golongkan hamba menjadi golongan yang engaku hinakan dihari akhir, jangan biarkan hamba semakin menjauh dari-Mu, hamba rindu belian kasih sayang-Mu ya Kabir. Hamba rindu pada-Mu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar