Rabu, 20 November 2013

Meng-goes Ke Hiden Paradise

Refresh your mind!

Kira-kira itu perintah otak saya di waktu lagi pusing tujuh keliling. Refreshing yang ga ngeluarin duit, ga perlu jauh-jauh dan bikin perasaan jadi fun. Selesai ngepel, (ya, ngepel) saya iseng pinjem sepeda adik saya dan jalan-jalan sekitaran rumah. Sebenernya rencana ini udah dari jauh jauuuuuuuuuuuuuuuuh hari (saking ga pernah terealisasi, makanya ‘u’-nya banyak, hehe), akhirnya saya menggoes juga.


Lumayanlah sepedahan sekitar 3km di jam 9 siang. Jam segitu sebenernya tuan matahari udah mulai ganas, mengingat jam 5 subuh aja udah terang kaya jam enam pagi. Rute sepedahannya sekitar perkampungan dan pesawahan. Ngegowes ini asik banget buat ngeluarin detox-detox ditubuh kita lewat keringat. Ah, rasanya kaya mendadak jadi Nabilah JKT 48 shooting pocari sweat #ea. *elapin keringet* *pake kain pel* #eh *pake ujung lengan kaos*



Sebut aja ini ‘hiden paradise’. Dilihat dari gambar terakhir, view-nya keren, ya. Ternyata bener, Bandung itu dililingkung ku gunung. Jalan sekitaran pesawahan ini emang ga terlalu rame, paling cuma beberapa aja motor dan mobil yang lewat. Kerasa banget udara pedesaannya yang masih seger, lumayan bersih dan seru juga loh lewat bilang punten sama petani atau warga disana.


Ah, saya bangga jadi orang desa.


Selasa, 29 Oktober 2013

Yuk, Melancong ke Jambi!

Seorang teman pernah bilang sama saya kalau masa muda itu harus dihabiskan dengan jalan-jalan keliling Indonesia. “Jangan sampe pas umur kita 30 atau 40 tahun nyesel gara-gara belum pernah keliling Indonesia” katanya. Saya asli berdomisili di Jawa Barat, tepatnya di kota Bandung (baca: Bandung coret). Selama ini sih liburan masih sekitar pulau Jawa aja, ya gak jauh-jauh dari Banten, Jogja, Semarang sama Malang. Kali ini kayanya harus ada sesuatu yang baru dan ga biasa. Saya mau nyobain tempat liburan yang bakal dipilih secara random. Kalau bisa sih ke luar pulau Jawa, biar bisa tau langsung kalau Indonesia itu keren dan bukan cuma sekedar tau dari cerita orang lain aja.

Eits, bentar. Siapin pensil sakti dulu.

sumber foto: dokumetasi pribadi

*siapin peta Indonesia*


*tutup mata*


*puter-puterin pensil ke semua bagian peta*


*tunjuk pulau secara random*



*CIAAAAAAAAAAT*



sumber foto: dokumetasi pribadi


PENSILNYA NUNJUK KE PULAU SUMATRA, MEEEEEN! JAMBIIIIIIII!! DI JAMBI ADA APAAAAA?

Jambi, Jambi terletak di Pulau Sumatera. AHA! Pulau Sumatera ini kan terkenal banget sama surganya raja buah-buahan, yang wanginya semerbak sama berduri itu loh, apalagi kalau bukan si seksi buah duriaaan. Pas banget nih buat saya yang suka kalap makan durian :))

Pulau Sumatera ini  biasanya terkenal sama provisi Aceh, Medan, Padang sama Palembang aja nih. Nah, kira-kira di Jambi ini ada apa aja ya?  Yuk kita cari tahu *kemudian googling*

Dari segi wisata edukasi di Jambi ini ada Candi terbesar se-Asia Tenggara, namanya Candi Muaro. Selain sebagai tempat wisata edukasi sejarah, candi ini juga punya nilai religius yang berarti bagi umat Budha. Luas bangunan sekitar 11 kilometer persegi dan tempat ini konon memiliki lebih dari 30 reruntuhan bangunan-bangunan candi yang mengelompok (untuk melindunginya, penjaga candi memagari dengan tembok) seperti Candi Teluk, Candi Kembarbatu, Candi Gandong, dan masih banyak lagi.
 
sumber foto: dhodhitrisetiawan.blogspot.com
sumber foto: jalanblog.wordpress.com
Jambi ini juga punya wisata edukasi lainnya, namanya Museum Negeri Jambi. Disini, katanya terdapat artefak-arftek peninggalan kerajaan Melayu kuno, seperti misalnya aksara melayu yang terpatri di tanduk kerbau, senjata tradisional, miniatur rumah adat dan kain batik Jambi.

WOGH! Baru tau loh, ternyata selain danau Toba, pulau Sumatera juga punya wisata panorama alam yang gak kalah eksotis, namanya Danau Kerinci yang juga terdapat di dalam Taman Nasional dengan nama yang serupa dan ini ada di Jambi, sob. Setelah googling, ternyata view-nya kaya gini :
 
sumber gambar: tokobunganusantara.com
Keren ya! Lukisan Tuhan emang super keren. Banget. Di dalam danau Kerinci yang biru ini hidup berbagai jenis ikan loh, guys. Ikan Semah yang paling ngartis disini. Oh iya, Taman Nasional Kerinci ini adalah perwakilan ekosistem hujan dataran rendah sampai ekosistem khas rawa gambut dan air tawar. Tanaman yang tumbuh di sini kebanyakan pohon pinus, kayu pacat, dan Raflesia Arnoldi atau yang biasa kita sebut dengan bunga bangkai.

Selain danau yang keren, Taman Nasional Kerinci ini punya air terjun berasap juga katanya nih, guys. Namanya Terjun Telun Berasap. Air terjun ini memiliki ketinggian sekitar 50 meter yang bersumber pada mata air danau gunung Tujuh. Karena derasnya air yang mengalir, air terjun tersebut menyemprotkan percikan air menyerupai asap. Ini tempat kudu mesti wajib banget ditengokin nih!
sumber foto: travel.detik.com
Berhubung di Bandung cuma ada pegunungan-pegunungan dan ga ada pantai, rasanya ga afdol banget kalau ke daerah semacam pulau Sumatera ini gak memijakan kaki di pantai dan merasakan kaki dijilat-jilat sama deburan anak ombak. Dan di Jambi ini, nampaknya saya harus bisa ke pantai Cemara!

Eits, namanya boleh pantai cemara, tapi kayanya disini ga ada pohon cemara deh. Eh, ada ga sih? Entahlah kenapa namanya pantai Cemara. Nampak dari hasil jelajah mbah-google, pantai Cemara  sering didatangi burung Trinil.

sumber foto: omkicau.com
Kalau dilihat dari bentuk paruhnya sih, kayanya mereka suka bohong deh. Mungkin mereka ini cucu-cicitnya pinokio si manusia kayu. Tapi… lah, ini kan burung –“

sumber foto: kompasiana.com

Ibarat bus, pantai Cemara ini adalah terminalnya burung yang punya paruh panjang ini. Tapi mereka jauh lebih elit, bukan bus antarkota atau antarprovinsi lagi, tapi antar negara bahkan antar benua, dengan jalur migrasi Asia Timur-Australia, yang meliputi kawasan luas yaitu Asia Timur, Papua, Australia, Selandia Baru hingga pulau-pulau di lautan Pasifik. Mereka migrasi ke pantai Cemara ini kemungkinan karena kesimbangan fungsi ekologis di berbagai belahan dunia. Mereka melintas benua dengan jarak puluhan ribu kilometer untuk mencari makan atau untuk mendapatkan cuaca yang hangat untuk melanjutkan siklus perkembangbiakan mereka.

Seru deh kayanya kalau di pantai banyak burung kaya gini. Serasa lagi di luar negeri, tapi ini di Indonesia, lebih tepatnya di Jambi. Ternyata Indonesia ga kalah keren kali dari luar negeri, iya kan?!

***

Yap, kapan pun itu waktunya, saya rasa Jambi adalah salah satu tempat di Indonesia yang harus dikunjungi. Indonesia itu indah. Indonesia itu kaya akan beragam tempat wisata, baik wisata edukasi, wisata seni budaya maupun wisata alam. Setiap tempat di Indonesia ini mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Dan kerena perbedaan itulah, Indonesia keren. Yaaa, kali aja suatu saat dapet uang kaget terus bisa liburan ke Jambi ini. DRAG ME IN TO JAMBI, PLEASEEEE!!! TAKE ME OUT, TAKE ME OUT!!

sumber foto: dokumetasi pribadi


Note: 
Postingan ini di ikut sertakan ke dalam Lomba Blog www.pipetmagz.com | http://www.pipetmagz.com/lombablog/

Minggu, 20 Oktober 2013

Dan Tuhan pun Berdialog

Waktu saya kuliah, di matakuliah psikologi, saya tau kalau yang namanya masalah itu terjadinya pertentangan antara keinginan dengan kenyataan. Bentrok. Berbenturan. Persis sama yang saya alami kemaren sore. Harapan saya diterima, nyatanya tidak. Semingu kebelakang saya sempet ngelamar pekerjaan kesebuah instansi pendidikan non formal, dan singkat cerita saya udah melewati dua dari tiga rangkaian tes.

Tiba-tiba kemaren temen saya yang sama-sama ngelamar ke instansi itu sms kalau minggu depan dia tes lagi, kemudian dia nanya apa saya dapet sms juga. Selang lima menit, sms serupa juga datang dari teman saya yang lain. Seinget saya sih ga ada sms, tapi mungkin nyangkut, kebetulan beberapa menit yang lalu ponsel saya sinyalnya emang suka aneh. Lalu saya restrart ponsel dan tak lama dinyalakan lagi. Saya tunggu sampe satu jam, ternyata ga ada sms apapun.

Saya sedih. Saya kecewa sama diri sendiri. Temen-temen saya kok bisa, kenapa saya enggak?

Saya merenung, lalu tanpa sadar nangis. Mungkin bukan rezekinya disana, ya, saya berharap terlalu banyak dari tes itu. Nampaknya saya harus banyak evaluasi dan memantaskan diri. Saya belum pantas berada diposisi yang saya inginkan, saya terlalu menyepelekan.

Dialog dengan Tuhan saya lalukan, saya curhat, saya mempertanyakan ini dan itu yang sebenrnya saya tau jawabannya, ini bukan waktunya dan pasti nanti ada rencana yang lebih indah.

Kata seorang guru, kalau mau bicara sama sama Allah coba baca firman-Nya, baca Al-Quran. Saya baca beberapa halaman lalu saya nemu sebuah ayat yang isinya begini:

“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan salat itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk. (Yaitu) mereka yang yakin, bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya.” (QS 2:45-46)

Beres ngaji, saya buka linimasa Line, ada sebuah status dengan isi yang sama  “…mohonlah pertolongan dengan sabar dan salat…”

Ya, mungkin Allah sedang bicara dengan saya. Mungkin selama saya kurang sabar dan sholat saya ga khusyuk. 

Subhanallah. Allah menjawab doa umatnya dengan indah.


Sabtu, 19 Oktober 2013

Bunga Flanel

Sesuai janji di postingan sebelumnya, kali ini saya mau share bikin sesuatu dari kain flanel. Kain flanel ini sebenernya multi fungsi banget, bisa dibikin bros, dompet, kalung dan lain-lain, tinggal pinter-pinter cari inspirasi aja biar bisa nyulap kain yang punya serat khas ini. Postingan sebelumnya kita bahas bros, kali ini saya bikin kalung dari flanel. awalnya iseng dapet gambar tutorial dari internet, kaya gini:

 Alat dan bahannya nya:
  1. kain flanel (3 warna atau lebih)
  2. gunting
  3. lem (biasanya sih pake lem UH*U atau lem bakar atau lem tembak)
  4. benang dan jarum (untuk hiasan di daun)
Langkahnya:
  1. gunting kain flanel sesuai ukuran, misalnya 20 x 4cm. 
  2. lipat kain, lem, rekatkan.
  3. gunting bagian lipatan flanel hingga membentuk garis-garis 'rawing' seperti pada gambar diatas 
  4. gulung, lalu rekatkan dengan lem. kalau merujuk sama gambar sih bikin 3 bunga ya.
  5. untuk pemanis, gunting flanel warna hijau sebagai hiasan daun dengan ukuran mengikuti bunga flanel yang telat dibuat.
  6. rekaatkan, jadi deeeh... *kalau mau dibuat bros tinggal tempel pake pin brosnya

Liat gambar itu langsung kebayang, terus eksperimen sama kain flanel. Ukur - gunting - lem - gunting lagi - gulung - lem lagi, jadi deeeh...

Kalau ngikutin gambar sih bentuknya bros, tapi kalao sedikit di mofidikasi bisa dibikin kalung, kaya gini:
Ini juga sebernya tuh bros sama kaya gambar diatas, cuma berhubung bikin 2 bros dan beda warna jadi disatuin deh, dibikin kalung dan kebetulan juga ada manik-manik nganggur, jadi deh kaya gitu ^^

Selamat mencoba ya :D

Bongkar Lemari Lalu Kepikiran Bikin Ini...

Disela-sela kesibukan saya sebagai pengacara, lagi-lagi saya mainin jarum sama benang. Mungkin sejak SMP di sekolah saya diajarin mata pelajaran Tata Busana kali ya, jadi saya lumayan suka sama dunia kecos-mengkecos. Sering iseng bikin boneka atau bros-brosan dari kain flannel. Ya, meski akhirnya masih belum terlalu rapih dan masih acak-acakan. HAHHAHAHA…

Baiklah, dikesempatan yang berbahagia ini (aela, kaya pidato aje –“) saya mau sedikit share keisengan saya kalau ga ada kerjaan. Bukan dari flannel sih, pas bikin bros-brosan dari flannel lupa diabadikan #halah, yang dari flanel mah nyusul aja ya. Jadi kali ini mah saya mau share tentang bikin bros dari baju yang udah ga kepake aja ya.

Nah, di lemari kamu pasti ada satu atau beberapa baju yang udah ga muat atau ga kepake. Bisa tuh kamu kreasiin, kaya yang satu ini. Bikin “bros bunga dari aju yang udah ga kepake”.


Siapkan alat dan bahan:
  1. kain dari baju bekas
  2. gunting
  3. pensil
  4. solatip (untuk bikin pola lingkaran, bisa juga pake gelas, kepingan cd *tapi cd yg kecil ya* atau apapun yg bentuknya lingkaran)
  5. jarum + benang
  6. lem
  7. peniti bros

Langkah membuat:

  1. Bentuk pola lingkaran pada kain dengan menggunakan solatip, lalu gunting.
  2. Karena ini mau membuat bunga, jadi bikin 5 pola lingkaran yaa
  3. Guntingan kain yang berbentuk lingkaran tadi dilipat hingga membentuk setengah lingkaran, kemudian lipat lagi hingga membentuk kerucut.
  4. Jahit jelujur ada bagian kain yang ‘rawing’ atau bekas guntingan tadi (lihat pada gambar), lalu tarik hingga membentuk seperti kelopak bunga melati
  5. Lakukan hal yang sama pada kain yang lainnya (sampe 5 kain). Buat hingga mengkerut sampai membentuk bunga seperti pada gambar.
  6. Matikan benang.

Ada dua jenis kelopak. Ada yang berbentuk menyiku dan ada yang berbentuk tumpul, jadi kelopaknya setengah lingkaran. Nah kan yang tadi dilipatnya dua kali sampai membuat kerucut, nah, kalau mau membuat pola yang tumpul, guntingan kain yang tadi dilipet satu kali aja sampai membentuk setengah lingkaran, lalu jelujur kaya gambar di bawah.


Nah, tinggal bikin toppingnya alias bagian tengahnya. Kalian bisa pake kancing dari baju tadi, atau mau pake kancing yang bermata empat juga bagus, bisa juga pake hiasan-hiasan bunga dari pita-pita yang banyak dijual di pasaran. Berhubung ini dari baju kemeja, jadi saya tempelin aja pake kancing kemeja plus peniti bros dibelakangnya. Daaan taraaaa~ jadi deh.



Selamat mecoba J

Kamis, 10 Oktober 2013

Balada Jobseeker

Kamis, 10 Oktober 2013
Jam 12:12am

Balada pengangguran. Ya, udah sekitar dua bulanan jadi beban negara. Emang sih, kemaren-kemaren lagi seneng-senengnya dengan euphoria “akhirnya sarjana juga”. Tapi ternyata punya title sarjana itu seketika jadi horror. Iya, horror. Gimana enggak, orang yang katanya ‘berpendidikan’ masa ga bisa nyari kerja. Masa masih jadi beban negara. Sesungguhnya gelar sarjana itu sendiri beban.

JEDER.

DALEM.

Ya namanya juga balada pengangguran. Eh jangan sebut pengangguran deh, sebut aja jobseeker. Kedengerannya sih sama, tapi kalau pengangguran mah maknanya ga ngelakuin apa-apa, nah kalau jobseeker mah suka nyari-nyari kerja. Istilahnya agamisnya sih ikhtiar. Dua kata ini serupa tapi beda, maknanya saya kutip dari film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)” besutan sutradara senior yang sekarang jadi wakil gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar.

Film yang dibikin tahun 2010an ini (kalau ga salah), nampar banget sama siklus kehidupan saya sekarang. Kerjanya mondar-mandir bawa cv. Di film itu yang maennya aa ganteng Reza Rahadian. Ada suatu scene dimana dia lagi susah payah cari kerja, dia malah nemuin anak-anak kecil yang bikin ‘mata rantai’ untuk nyopet.

Si Reza ini kira-kira bilang “enak banget nyopet, sementara orang lain susah cari uang. Itu nyidir gue tau?! Lagian kenapa ga minta baik-baik aja sih?”.
Lalu si pencopet cilik bilang, “lah, saya kan pencopet bang, bukan tukang minta-minta?!”

***

Dari penggalan film barusan juga, saya jadi keinget hot thread  di kota Bandung belakangan ini. Thread tentang walikota Bandung yang ngajak pengemis untuk pensiun dari professinya sebagai pengemis dan beralih jadi tukang sapu di sekitar jalanan kota Bandung dan walikota ini akan menggaji para tetukang sapu ini dengan upah Rp 700.000,- /bulan, sesuai dengan gaji pembantu rumah tangga pemula. Eh dasar buaya buntung, mereka malah nuntut gaji 10 juta. MUKEGILEEEEE!

Setelah ditelusuri lebih jauh, ‘profesi’ sebagai pengemis ini emang bukan main-main. Angka ratusan ribu siap mereka panen setiap harinya. Ya meski dalam bentuk receh, disalah satu akun jejaring sosial saya pernah baca kalau uang-uang receh itu mereka tukar ke toko grosiran untuk jadi pecahan puluhan ribu. Ada juga yang uangnya masih dalam bentuk recehan, biasanya disimpen di kresek hitam biar ga mencurigakan. Eh malah beberapa hari yang lalu saya baca di salah satu portal media online. Ceritanya lagi ada razia gepeng gitu. Ada satu orang ibu-ibu paruh baya bawa-bawa keresek uang recehan, senilai 2,3 juta. DUA KOMA TIGA JUTA MEEEEEEEN!

Itu sih ngalahin gaji guru honorer. Ebuseeet -____-

***

 Yap, dari kutipan film dan berita pengemis yang nuntut uang 10juta itu saya mikir. Emang di dunia ini uang tu penting banget ya? Penting ga penting sih.

Penting, karena ga bisa disangkal uang emang kebutuhan primer manusia untuk bertahan dan memenuhi kebutuhan hidupnya. Makan, sekolah, dan kebutuhan-kebutuhan lainnya pasti butuh uang. Kalau punya banyak uang juga kita bisa ibadah, bisa sedekah, bahkan bisa naik haji.

Ga penting, karena money can’t buy happiness. Iya, bahagia emang ga bisa dibeli pake uang. Uang mungkin sifatnya sementara dan pasti bakal habis. Sedang bahagia, bahagia ga akan pernah habis dan bahagia adalah salah satu aspek terpenting dari kebutuhan rohani lalu bersinabung ke jasmani.

Tapi kalau bahas uang, faedah utama yang harus dicari adalah nilai keberkahan. Kalau pengen kaya sih gampang, pake baju kucel, pake perban ditangan atau kepala terus pake betadin. Eh iya bisa juga tuh bawa bayi sewaan dan biar anteng dicekokin obat tidur, dan siap pasang tampang sememelas mungkin. Pluk! Gelas pop mie yang dipakai untuk nadah uang pun ‘sah’ terisi. Tapi apa harus gitu?

Sakit jiwa.

Ya, banyak orang yang emang udah sakit jiwa.

Kembali ke jobseeker. Mungkin cari kerja emang susah, banyak denger dari kakak-kakak yang udah mapan juga mereka jatuh bangun nyari kerja berbulan-bulan, bertahun-tahun, sampe akhirnya mereka nemuin pekerjaan yang bener-bener klop. Kalem we da hirup mah peurih.

Suatu prinsip yang bisa dijalankan, dari buku ustad Yusuf Mansur yang saya baca, niatin aja cari kerja itu ibadah. Terus rezeki yang kita punya sekarang pake juga untuk sedekah. Niatin, kalau udah dapet kerja kita bakalan sedekah, punya niat misalnya ingin bisa qurban, sekolahin adik, dll yang sifatnya positif. Tambahin juga ibadah dhuha, tahjud, ngaji, dan amalan-amalan lainnya.

Semoga rezeki yang kita dapat selalu punya nilai keberkahan dan punya nilai manfaat.

YOSH, Semangat ya para jobseeker!!!


Senin, 16 September 2013

Dunia Sekitar (Angkot)

Kita mungkin udah bosen banget sama yang namanya kemacetan lalu lintas. Zaman sekarang ga di kota ga di kampung jalanan udah akrab banget sama yang namanya macet. Ga heran, sekarang untuk menghindari macet, mereka lebih milih naik kendaraan pribadi. Umumnya sih pada pake motor, dengan alasan hemat sama bisa gampang nyempil-nyempil kalau lagi macet.

Tapi kadang suka bosen ga sih naik motor? Kalau  saya sih kadang suka capek karena beberapa hal. Pertama, naik motor ga bisa sambil makan lumpia basah. Kedua, ga bisa langsung bales sms atau sambil twitteran (yaelah bro =_=), dan yang terakhir ga bisa lirik-lirik atau focus ngeliatin sesuatu karena pandangan mesti lurus kedepan. Kalau mata kemana-mana, bisa tikusruk nambrak orang :|

Nah kalau lagi males pergi naik motor, saya suka ngangkot. Ya emang sih ya naik angkot itu ga akan lepas dari yang namanya ngetem, tiap tikungan pasti ada aja pengamen, suka bau kepulan asap rokok dan sebagainya. Tapi, hal yang paling saya suka dari naik angkot itu saya bisa ngeliat kejadian atau aktivitas seru ga bisa didapet kalau kita naik motor. Misalnya:

1. Ngobrol
Kalau naik motor juga bisa sih ngobrol, tapi kalau bawa boncengan doang. Kalau naik angkot kadang kita suka diajak ngobrol sama ibu-ibu, atau mungkin sekedar iseng nanya anak kecil unyu-unyu yang baru pulang sekolah. Bisa juga kita dengerin curcol orang lain, dinasehatin, sharing tentang suatu hal …………

2. Merhatiin Penumpang Angkot
Kadang kalau naik angkot, mata kita suka terfokus untuk merhatiin orang yang mungkin penampilannya nyentrik, kucel, ga matching, rempong, make up tebel, atau mungkin yang penampilannya rapi. Dengan ngeliatin yang gitu, kita bisa heboh ngomen sendiri dalam hati. Bisa takjub atau juga ‘handeeul’ #pfffft

3. Ngeliatin Jalan
Ini hal yang paling saya suka, apalagi kalau habis ujan. Ngeliatin pohon-pohon besar yang rimbun, jalanan yang basah, harum tanah, uuuuu~ rasanya damaaaaiii banget. Oh iya, ngeceng sambil nerawang dari kaca mobil juga seru loh, ekekkekekkek ^^v

4. Ketemu Pengamen
Ada dua jenis pengamen: kalau berdasarkan penampilan sih: 1) sangar, 2) kalem. Dan kalau berdasarkan suara sih ada yang 1) enak, 2) ga enak. nah kalau penampilannya udah sangar, terus suaranya ga enak dan malah bikin serem, itu emang bikin parno setengah mati takut digimana-gimanain, apalagi cewek. Nah, kalau yang meski dekil tapi suaranya enak, bolehlaaah kita bagi-bagi rezeki sama mereka, buat saya sih kalau ada pengamen yang nyanyinya enak terus bikin kita bersenandung sendiri di dalam hati, rasanya ga enak kalau ga ngasih.

5. Baca
Yap, naik motor kita mana bisa baca buku (novel), baca timeline, Koran majalah atau apapun itu. Kalau naik motor kita cuma bisa baca baligo segede gambreng aja :D

6. Nguping
Hal yang satu ini emang karena terpaksa. Mau gak mau juga asti kedengeran, ga niat nguping juga da obrolannya kenceng dan yang namanya angkot kan angkutan UMUM. Ya mau ga mau jadi rahasia umum, umum dalam arti penumpang angkot itu aja. Oh iya, dari ‘aktivitas’ ini juga kita suka dapet infromasi yang keren, misalnya “EH LO TAU GA SIH KALAU DI GRI**YA LAGI ADA DISKON GEDE-GEDEAN??”

Hmmm.. kira-kira segitu hal-hal yang bisa kita lakukan diangkot tapi ga bisa kita dapet kalau kita naik motor. Lihat dunia sekitar juga perlu loh. Biar kita ga kuueleun dan ngangkot itu ternyata cukup seru. Suka adaaaa aja hiburan disana. Tapi tetep waspada yaa kalau. Usahain jangan duduk terlalu dipojok. Satu lagi, kalau suasana di angkot dirasa ga nyaman, kamu mending turun aja yaaa. Gak apa-papa nombok ongkos juga, keselamatan lebih penting. Byebyeee ^^


Selasa, 13 Agustus 2013

Keluarga Baruuuuu

Aduh, ini blog udah ga keurus banget. Maklum, si mpunya lagi sibuk. Sibuk bersenang-senang :))

Yup, banyak yang terlewatkan selama kurang lebih 4 bulan ga nge-blog. Mungkin kalo blog tuh sebuah bangunan yang udah lama ga dihuni, blog ini udah penuh sama sarang laba-laba, kecoa dimana-mana, ee cicak disana-sini, bahkan banyak sarang laba-laba disudut jendela sama pintu. Iyuuuwh..

Kabar baik. Sekarang saya udah lulus dan udah jadi sarjana. Katakan bye sama skripsi, BYE!

Kabar terakhir di blog ini saya lagi PPL sambil skripsi. Tapi kalo mau nyeritain ppl sama skripsi udah agak basi dan bisa nyampe jutaan season kalau diceritain, apalgi kalo nyeriatain jadi korban php bimbingan. Mending postingan kali ini bahas anggota-anggota baru keluarga saya :D

Sekarang di keluarga kami ada keluarga kucing yang gak punya bapak.



Peliharaan dadakan. Peliharaan todongan. Ya gimana ga todongan, ini kucing satu doyan banget dateng ke rumah. Dulu-dulu dateng masih kurus, pas dateng-dateng lagi udah hamil aja. Dia jadi korban akibat pergaulan bebas antarkucing, makanya hamil. Hamil yang gatau bapaknya siapa, dasar kucing!

Nih, si cemeng (pangglan buat si mamih kucing) waktu masih hamil. Asoy bener dah ni bumil goler-goleran.
      
   

Sautu hari, ini kucing ga nongol-nongol ke rumah. Kirain udah hengkang ke negeri tetangga, ternyata dia ngelahirin. Dan kalian tau ngelahirinnya dimana? di bawah kasur ade saya yang jadi tumpukan barang2 ga kepake. Susulumputan banget lahirannya, mungkin dia malu sama aibnya yang hamil tanpa tau siapa bapaknya, ciyan :(((

Si Cemeng ngelahirin 3 bayi gajah, eh bayi kucing. Betina semua. Dua kucing kembaran sama emaknya, yang satu abu belang sendiri. Keknya sih dari gen bapaknya. Nih abis pada netek, matanya juga masih belum pada melek bener.


Sekarang mereka udah berumur 2 bulan, udah bisa jalan. Lari kesana-kemari. Kejar-kejaran. Sembunyi-sembunyi. Digabrug, terus pelukan. Udah kaya pelm india aje nih. Oh iya, mereka belum bisa makan makanan kucing, sekalinya makan mereka mencret-mencret. Ga elit beuuud. Jadi sekarang masih netek sama emaknye.

Berhubung anak kucingnya udah makin gede, bandel dan udah mulai boker sembarangan. Dulu sih masih diem di ruang keluarga, sekarang mereka di deportasi ke halaman belakang. Makin heboh aja kalo kejar-kejaran, suka berantem juga. Gigit-gigit buntut sodaranya. FYI, dari tiga bersaudara ini buntut mereka beda-beda. Ada yang buntet kaya kelinci, ada yang lurus panjang, dan ada yang panjang bengkok.

Oh iya, kenalin, ini kucing-kucingnya. Yang pertama ini namanya Dudut karena dia yang paling gendut sama manja, tiap di gendong pasti langsung jerit-jerit kalo ga gigit-gigit. Wana bulu si dudut sama kanya emaknya. Si Dudut ini bulunya paling kece, kaca kucing angora. Mengembang gitu, kaya buntut emaknya.

Yang ini namanya Miming. Dia kurus dan suka belekan kaya majikannya. Warna bulunya hampir sama kaya emaknya, tapi ga sebagus si Dudut. Bulu si Miming ini lurus.


Terakhir, anak kucing ini namanya Nyonyon. Warnanya abu-abu belang kombinasi putih gitu. Dulu si Nyonyon ini gendut, entah kenapa jadi kerempeng kaya majikannya



Kalau diliat dari nama-nama kucingnya, ga ada yang bagus ye. Majikannya ga kreatif ngasih nama. Tadinya anak kucingnya mau di kasih nama Odah, Okom, sama Oneng. Tapi-tapi-tapi… kalau tetangga denger bisa bisaaaa…. :((((

Kasian ini anak kucing bertiga sering ditinggal emaknya ngapel. Apalagi kalau malem minggu, udah dipastiin emaknya pulang subuh. Memeng-memeng jangan durhaka sama emak kalian yang doyan mabur ini yaaa, kalian harus jadi anak kucing yang solehah dan gak boker sembarangan :’)
Like mother like daughter

Cakar-cakaran

Maaaak mau netek, maaaak!

debuuuuuuss



Rabu, 22 Mei 2013

Gak Berjodoh

Jodoh bukan cuma soal orang doang loh. Jodoh, misalnya kamu suka banget sama baju yang di pajang di etalase  mall dan berencana balik lagi besok karena misalnya hari ini lupa bawa uang. Terus besoknya kamu masih mendapati baju di etalase itu utuh dan belum ada yang beli. Nah itu artinya kamu jodoh sama baju itu. Bisa juga kaya gini, kamu lagi ngejar target akademik, dan disaat yang bersamaan panggilan job yang kamu tunggu-tunggu beberapa bulan kebelakang tiba-tiba muncul. Email panggilan ‘join’ nya baru dibales. Dilema, pasti. Harus nimbang-nimbang mana yang harus jadi prioritas utama. Tentang tanggung jawab dan juga kebutuhan. Huuuuft… baiklah. Sampai pada akhirnya kamu lebih memilih akademik dari pada pekerjaan. Artinya kamu ga berjodoh sama kerjaan itu.

Baiklah, itu barusan sekilas tsurhat .

Ya balik lagi deh ke kata sakti orang ‘baheula’ : kalau jodoh ga akan kemana, begitupun rezeki. Semua udah ada yang ngatur kok da udah dapet jatah masing-masing ^^

Minggu, 31 Maret 2013

Sebuah Kisah, Sebuah Takdir


Sesuatu yang ga pernah kita pesen, tapi selalu dateng tepat waktu dan pastinya tepat sasaran. Itu kira-kira namanya takdir. Takdir ga pernah bisa ditampik. 

Takdir akan dateng dimanapun, kapanpun dan sama siapapun. Tapi sayangnya takdir itu ga bisa digebahkeun da lain hayam :(

Eh tapi pernah mikirin ga sih kalo takdir itu selalu berhubungan dengan apa yang terjadi dimasa lalu. Hari ini sama masa lalu tuh sadar ga sadar selalu berkaitan loh. Berkaitan sangat erat.

Misalnya gini: Dulu, saya sempet sangat nyesel kenapa saya masuk jurusan ini. Saya sempet misuh-misuh dan kepikiran untuk pindah jurusan bahkan pindah kampus waktu memasuki semester 2. Saya pernah sangat meneysali kenapa jurusan DKV ga saya ambil. Tapi lama kelamaan saya jadi keinget tentang zaman SD.

Waktu SD, saya suka banget sama dunia tulis menulis. Saya sering nulis cerita dikertas binder dan suka kebaca sama bapak saya. Apa aja saya tulis. Tapi kebanyakan tentang imajinasi dan dunia dongeng. Terus saya juga sempet dikasih reward sama guru (masih waktu SD) pas dipelajaran bahasa Indonesia. Saya masih inget, dulu pak guru nyuruh kami buat ngelanjutin ide pokok yang udah beliau tulis. Temanya tentang hutan. Hari itu pak guru keliling kelas buat ngecek tulisan anak-anak. Sampe akhirnya, buku catetan saya diambil beliau dan hasil tulisan saya ditulis dipapan tulis. Hari itu saya seneng banget. Jadi, siapa yang nyangka sekarang saya ada di jurusan pendidikan bahasa Indonesia yang selalu berhubungan dengan tulis menulis.

Itu satu. Kedua, misalnya tentang saya yang ternyata berjodoh sama seorang dosen yang sempet saya keki-in setengah edun gara-gara dia jarang masuk kelas. Temen-temen sekelas udah pada tau kalau saya rada sentimen sama dosen itu. Tapi kemudian suatu hal mencengangkan terjadi. Dosen yang saya keki-in itu ternyata jadi dosen pembimbing skripsi 1. JEDEEEEEER!!! Begitu tau itu, temen-temen saya sontak ngasih ucapan ‘selamat’ sama saya.

Saya sebel? Iya, pernah. Tapi da udah ada feeling juga sih bakal dapet dosen ini. Emang bener ya kata orang “tong kitu teuing, bisi jodo”. Yoi. Ternyata yang kejadian adalah: kita jodoh. Akhirnya dengan berat hati saya bimbingan sama dosen itu.

Diluar dugaan. Dosen satu ini beda banget kalo lagi di kelas sama di ruang dosen. Beda kontras. Diluar kelas beliau tuh ramah banget. Sangat bijaksana. Inspiratif. Ngasih sarannya juga seru. Saya jadi malu sendiri. Nyadar tentang hal ini saya jadi inget sama apa yang tertulis di Al-Qur’an:

“ … boleh jadi jadi kamu tidak menyukai sesuatu padahal itu baik bagimu dan boleh jadi (pula) kamu sangat menyukai suatu hal, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui” (QS.2:216)

Satu lagi. Beberapa tahun yang lalu saya sempet suka sama orang. Iya, sebut aja pernah jatuh cinta. Namanya juga orang jatuh cintrong logikanya kadang suka lumpuh. Meski udah pisah cukup lama, tapi masih aja kekeuh. Ya, cinta emang buta. Sama temen sih udah dipapatahan blablablabla dan saya masih aja kekeuh. Sampe akhirnya saya inget kutipan ayat tadi. Ternyata yang saya sukain itu, menurut Allah adalah bukan hal yang baik dan akhirnya berkat kata sakti itu sekarang saya sukses move on. Yeaaaah!!

Yup. That’s life.

Kembali ke takdir tadi. Lembar demi lembar takdir kita udah dipersiapkan dengan matang. Udah dimasukin ‘amplop’ dan siap menghampiri kita semua. Siap ga siap harus siap.

Bukankah hidup kita ini nyata? Bukan FTV dan bukan main lagi game yang bisa di pause atau di restart.

Jika takdir itu berat, bukankah disetiap kesulitan itu ada kemudahan?



Sekian.


Senin, 25 Maret 2013

Oh Gini Ya PLP teh :O


Hari demi hari berganti. Bulan pun berganti bulan #haseeek

Iya. Sekarang udah akhir Maret aja. Terus bentar lagi April, terus Mei, Juni, Juli dan….. Agustus. Yoi, Agustus. Bulan dimana saya punya target untuk lulus dan wisuda dan kalau mau agustus wissuda berarti Juli harus udah siding. Tapi kenyataan yang terjadi sampe akhir bulan Maret ini aja BAB 1 masih belum di acc. Fufufufu, ciyan.

PLP juga udah dua bulan aja nih. FYI, PLP tuh salah satu syarat kelulusan yang ngeharusin mahasiswanya magang. Berhubung kampus saya itu bergerak dibidang pendidikan, makanya sekarang saya magangnya ngajar. Iya, ngajar, jadi ibu guyuuu. Ngajar di salah satu sekolah menengah atas di jalan Solontonga,  Buah Batu.

Di PLP ini bener-bener shock teraphy. Kenapa? Saya dikagetin dengan kerjaan yang datang bertubi-tubi. Mulai dari bikin RPP, nyusun materi buat ngajar besok, bikin soal, dll. Belum lagi kalo dikelas harus ngondisiin 40an anak, ngatur volume suara biar satu kelas bisa denger, harus bisa ngatur mood selama dikelas. Semuanya terasa paciweuh sekali.

Masuk kelas pertama kali tuh sehari semalemnya rasanya tuh kaya mau makan petasan terus meledak. DHUAAAAAAAR!! Ingin nge-skip hari besok dan kalo bisa langsung wisuda aja. Tapi saya sadar, lamaunan saya itu terlalu mengada-ngada. Semua harus bertahap dan HARUS DIHADAPI. Pantang jadi pecundang yang lari dari kenyataan. Pikiran ‘salah jurusan’ dibuang jauh-jauh, jauh sejauh-jauhnya. Ini adalah jalan yang udah diatur sama yang Maha Mengatur.

Ini yang namanya belajar. Belajar jadi guru yang baik. Belajar tentang dunia kerja. Belajar dari kesalahan-kesalahan. Belajar tentang segalanya. Setiap malem nyaris sistem kebut semalam. Pulang ngajar pasti langsung tidur. Wow, dunia terasa goncang. Tapi Alhamdulillah enjoy, jadi nikmat aja. Bukannya yang namanya proses situ harus dinikmati dan bener-bener dipelajari?

Oh iya jadi guru itu seru loh. Pernah suatu hari mood saya pagi-pagi ga beraturan. Males buat ngapa-ngapain. Tapi setelah saya masuk kelas mood saya langsung berubah drastis. Ketemu murid-murid emang menyenangkan. Apalagi kalau kita bisa berbaur dengan mereka tanpa mandang saya guru dan kamu murid. Saya lebih suka deket sama mereka sebagai temen, bukan sebagai mahasiswa plp yang so’so’an jadi guru yang galak buat mereka. Saya ga mau jadi alesan mereka untuk benci sama bahasa Indonesia. Saya cuma ingin mereka seneng belajar bahasa Indonesia.

Jadi guru, ga akan pernah lepas dari yang namanya bikin soal. Mungkin dulu zaman kita masih sekolah saya sering ngeluh “buset dah ini soal udah mah panjang, hararese deuih” ternyata bikin soal itu lebih susah daripada ngerjain soal , loh. Ciyus. Perlu skill khusus kalo mau bikin soal ulangan dalam sehari semalam. Dan ternyata jadi guru itu luar biasa sekali ngamodalnya, hahahhahaha….

***

Beresin skripsi sambil plp tuh ternyata ga gampang. Dituntut bisa survive dan pastinya bisa bagi waktu. Manajemen waktu sih yang penting. Kapan kita harus ngerjain apa dan mana yang harus diprioritaskan. Semua butuh perhatian dan pastinya dukungan. Semua harus teratur dan sistematis.

Eh tapi ngerjain skripsi tuh emang banyak banget godaannya ya. Mulai dari gangguan internal ataupun eksternal. Dosen ngadadak susah dihubungi, tinta printer yang habis, FD yang kena virus, jam ngajar yang bentrok sama jadwal dosen. HWOOOOOOW!

Semoga akan selalu dilancarkan. Ganbate, Mirai Ocha!!!