Rabu, 29 Desember 2010

Indonesia: Harap-harap Cemas

hohowww.... hari ini tanggal 29 Desember 2011 dan itu artinya hari ini negara kita tercinta Indonesia raya lagi harap-harap cemas nunggu pertandingan piala AFF antara Indonesia vs Malaysia. Kalau nengok ke pertandingan final pertama yang berlangsung di stadion Bukit Jalil, Malysia, kan suporter Malaysia maing curang tuh pake laser sama petasan dan otomatis itu emang sebuah kecurangan dan tindakan tidak sportifitas. Hmm.. sekarang pikir deh, kayanya Indonesia mesti H2C juga nih masalah yang satu ini. Kenapa? Hey, menurut saya suporter Indonesia tuh ga kalah nyeremin loh, kemaren aja waktu antre tiket sampe ricuh, senayan juga diobrak-abrik gara-gara tauran.

Jadi intinya sih, "plis guys jaga sikap ya hari ini biar ga malu-maluin kaya si tetangga sebelah!!!"

Go Indonesia!!

Selasa, 28 Desember 2010

Je-a-aja-en-ja-iji

Huampp... brrr! Jam di laptop saya memberi tanda pukul 21.31 dan saya mulai sedikit mengantuk. Taapi tiba-tiba saya kepikiran tentang masalah janji. Ya, janji. Sudah menjadi sebuah kewajiban kalau yang namanya janji itu harus ditepati. Yang namanya janji itu persetujuan, ya bisa dibilang komitmen. J-A-N-J-I banyak lagu dan pepatah yang bilang 'kalau bilang janji itu gampang tapi butuh kemampuan yang cukup ‘luar biasa’ untuk bisa nepatin janji' karena untuk menepati sebuah janji pasti banyak godaanya, contohnya kasus berikut:

Si A bilang sama B kalau nanti kucing punya si A mau diurus sama si B dan dengan beberapa syarat akhirnya si B pun menyanggupi. Selang beberapa hari (bulan) kemudian si A bilang kalau kucingnya itu nanti siapa yang ngurus ya? Dan ini bukan sebbuah gejala amnesia akut atau lupa sejenak, ini sebuah kesengajaan. Jelas B kesel, karena omongan si A ke si B waktu itu serasa ga dianggap. Kesimpulannya: A ingkar janji.

Pepatah sey sey: janji adalah sebuah hutang. Kalau janji ga ditepatin berarti akan terjadi sebuah hutang. Janji yang ga ditepatin otomatis si penderita yang diingkari janjinya itu dongkol dong? Kesel dong? Intinya sih ga usah ngomong dan ga usah ngejanjiin kalau emang ga bisa nepatin. Jadi untuk pemirsa yang budiman, berhati-hatilah dengan omongan, khususnya janji, karena janji yang tidak ditepati itu bisa menyebabkan perselisihan dan hilangnya rasa kepercayaan. Dan bahaya loh kalau kepercayaan dari seseorang itu hilang. Salah satu hal terpenting dalam hidup kita ini adalah: kepercayaan.

Ingkar janji juga bsia termasuk sifat orang munafik loh, masih inget dengan ciri-ciri orang munafik? Sekedar mengingatkan, ciri orang munafik itu ada tiga: (1) apabila ia berkata ia dusta, (2) apabila berjanji ia ingkar dan (3) apabila diberi amanat ia khianat. See? Poin kedua dapat kita serap dengan jelas.

Seribu Rupiah


Ini cerita tentang ade saya yang pagi-pagi buta udah bikin ‘euurrrgghh’!!

Sekitar jam setengah tujuh pagi, saya dipanggil sama sang babeh untuk ngambil ember merah yang udah dari semalem menclok disisamping kamar saya. Berhubung lagi males, timbullah ide mempekerjakan si ade sebagai asisten dadakan saya. Sambil nonton spongebob yang saat itu adegannya Cuma pake kolor doing, saya pun bilang “de, itu ember merah yang disamping pintu kamar teteh pang ke bawahin, nanti ama teteh dikasih duit sarebu”, padahal tadinya udah bilang gitru, didalam hati saya bilang “tapi bohong”. Eeeeh belum juga tamat ngomong si ade udah ngacem “awas tah kalo bohong!!”. Ehm.. feeling saya ga enak!

Pas si ade udah naik ke atas (lantai dua) dia langsung nagih dan saya dengan watadosnya saya masuk kamar, kunci pintu dan bilang

“da bohong yey!”, glek! Nelen ludah dan perasaan ga enak pun datang tanpa diundang.

Tanpa aba-aba si ade nangis sambil teriak-teriak, dari pijakan kakinya sih kayanya lari-lari kesana-kemari ga jelas dan ngomong ga jelas, dan buku-buku yang tadi saya sengaja taro dimeja resmi sudah dilepar-lempar si kecil. Mama sama babeh saya jelas marahin saya karena keisengan saya ini,

“meriiiiiiiiiiiin masih pagi udah bikin budak ceurik”.

Baiklah. Saya pun keluar kamar dan bilang “entar aja pulang sekolah ade, da sekarang mah ga ada uang serebuan”.

Taaaraaaaaaaaaaaaam... nangis si ade pun makin menjadi-jadi. Mama saya ambil tindakan. “merin turun!”.

Sambil ngubek-ngubek saku celananya mama ngasihin uang seribu “nih kasihin ke ade kamu, da kamu mah cari gara-gara aja pagi-pagi teh. Tau si ade mah cengeng!”.

Huh lega akhirnya ada juga duitnya, kaki saya pun langusng nyamperin si ade yang masih meronta-ronta di lantai minta dikasih uang seribu yang udah kaya cacing kepanasan. “nih de uangnya! Udah tong nangis deui”.

Sambil sesegukan dan posisi yang masih ngamuk-ngamuk, tanpa diduga tanpa disangka si bocah bilang gini “gamau ini mah uang mama, bukan uang teteh! Ade ma pengen uang dari teteh”

(hening)

Selasa, 14 Desember 2010

19 Tahun yang Lalu :)


SELAMAT ULANG TAHUN YANG KE 19 MERIN =) WISH U ALL THE BEST, SEMOGA SISA USIAMU BERKAH DAN KAMU HARUS LEBIH DEWASA, LEBIH BERGUNA, LEBIH TANGGEP DAN SATU YANG PENTING, PERBAIKI SOLAT KAMU. TINGKATIN IMAN DAN TAKWA KAMU. Start a better life :’)

Alhamdulillah wa syukurillah. Seneng deh hari ini ulang tahun yg ke 19. Sebenernya bukan tambah umur sih, tapi berkurang jatah umur. Ga penting juga ulang tahun ini, setiap saat manusia bisa bilang “ini ulang tahun saya” ya, ulang tahun Cuma bertepatan dengan hari melihatnya dunia.

19 tahun yang lalu, Allah mengijinkan merin melihat dunia. Merin bicara sama mama lewat suara yang masih sebatas tangisan. 19 tahun yang lalu juga merin dikasih kesempatan sama Allah untuk kenal mama, kenal bapak. Meski ga tau persis gimana ‘brojolnya’, Merin tau, saat itu “merin kecil” pasti sangat sangat dan sangat bahagia. Merin diberi hidup, Merin diberi nafas, Merin melihat dunia, Merin bertemu dengan kedua malaikat pelindung Merin. Kedua malaikat itu begitu sukacita melihat makhluk mungil yang terlahir secara normal dari rahim sang mama. Saat itu resmi sudah Merin menjadi anak perempuan mereka yang kedua.

19 tahun yang lalu, di kota Samarinda, disebuah rumah bersalin, Merin menangis. Tangisan tanda takjub. Dikota itu ada sebuah sejarah. Sejarah pengorbanan ibuku dengan pertaruhan jiwa dan raganya. Ia menahan sakit, menahan lelah, ia membawaku kemana-mana tanpa mengeluh, ia mendoakanku setiap saat sambil mengelusi dinding yang membatasi kami. Dinding rahim. 19 tahun yang lalu ayah bicara denganku lewat dinding itu. Menanti kehadiranku. Menanyakan kabarku, aku hanya balas pertanyaan itu dengan gerakan lembut. Dan akhirnya dnegan ridho dan kekuasaan Allah, 14 Desember 1991 pukul 21.08 lahirlah seorang bayi perempuan, dengan nama Merinda Solikhah. Aku.

Ya, Merinda Solikhah. Nama dengan sebuah filosofi kota Kelahiran dan harapan. Simpulan dari namaku: anak perempuan yang lahir di kota Samarinda dan semoga kelak menjadi anak yang solehah (amin). Mah, Pak... maafin Merin kalau merin sering nyusahin kalian. Tapi kalian selalu dan tetap berjuang untuk menghidupi Merin, bekerja sama untuk menghidupi keluarga. Dengan keringat dan darah kalian. Sebuah penghormatan dan terimakasih rasanya sangat jauh dari cukup untuk membalas 19 tahun yang pernah kalian berikan untukku. Maafkan anakmu ini bila belum sempat menjadi Merinda yang Solikhah. Doakan Merin selalu agar Merin bisa membawa nama ‘solikhah’ ini menjadi sebuah perwujudan dalam hidup anak perempuanmu ini. Kasih sayang dan semangat kalian selalu menjadi penawar bagi keluh dan kesahku. Ya Allah, jagalah mereka dimanapun mereka berada. Limpahkanlah selalu kesehatan lahir dan batin bagi keduanya. Jadikanlah keduanya calon penghuni surga-surga Mu. Muliakanlah keduanya dunia dan akhirat. Dan jadikanlah keluarga ini keluarga di dunia dan akhirat kelak. Amin.

Sabtu, 11 Desember 2010

Pikiran, Hati dan Perilaku

Pikiran yang tidak bersih,
menjauhkan ide dan inspirasi baik.

Hati yang gemar keburukan,
menjauhkan kedamaian dan ilham.

Perilaku yang tidak lurus,
menjauhkan penilaian baik.

Sehingga,

Pikiran, hati, dan perilaku
yang tidak baik
adalah pelemah kehidupan
dan pembatal kebahagiaan.

Dan yang ini dijamin oleh Tuhan:

Pikiran, hati, dan perilaku yang baik
adalah pemantas bagi dikabulkannya semua doa.

Mario Teguh

Selasa, 07 Desember 2010

Malas

Kita tidak mungkin
berlaku malas untuk satu hal,
tanpa menjadi rajin untuk hal yang lain.

Itu sebabnya,
orang yang malas belajar,
sebetulnya rajin melambankan
dan menumpulkan pikirannya sendiri.

Itu juga sebabnya,
orang yang malas bekerja,
sebetulnya rajin membesarkan
keterpaksaan untuk berhutang
atau meminta-minta.

Marilah kita meminta perlindungan Tuhan,
agar kita tidak menganiaya diri kita sendiri.

Sabtu, 20 November 2010

Pengamen Indonesia Raya


Hampir setiap hari, setiap saat, kita dapat menjumpai pengamen-pengamen jalanan sekitar lampu merah. Diangkot, di bus kota di tempat keramaian juga kita banyak menemui ‘musisi jalanan’ ini. Lagu-lagu yang diperdengarkan pun hampir semuanya lagu-lagu bertemakan cinta, terutama patah hati. Ya.. musisi tanah air memang sangat gemar menuliskan lirik lagu yang bertemakan cinta dan patah hati yang konon hal tersebut memang paling laris di pasaran dan memang tak bisa dipungkiri hal tersebut memang benar adanya.

Tapi, pernahkah ga kalian mendengar ‘musisi jalanan’ ini menyanyikan lagu Indonesia Raya, Maju Tak Gentar ataukah mungkin Halo-Halo Bandung? Wah saya acungi jempol bagi pengamen yang pernah kalian temui bila menyanyikan lagu-lagu wajib nasional tersebut, pasti pengamen tersebut mempunyai jiwa nasionalis yang tinggi. Tapi sayangnya telinga dan mata saya belum pernah menangkap pengamen yang seperti itu. Yang saya temui hanya pengaemn-pengamen dengan nyanyian-nyanyian cintanya. Tapi kalau dibayangkan, keren juga kalau kita bisa menemui pengamen yang mampu ‘menggenjrengkan’ gitarnya dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Saya yakin kalau pengamen itu ngamen didepan pak Habibie pasti langsung dikasih uang gede!

Pun indonesia memang negara yang korup kita mesti kudu tetap cinta Indonesia, kita harus tetap nasionalis. Nasionalis bukan hanya berarti ‘apal cangkem’ pancasila, pake batik pas hari Jum’at dan upacara waktu 17 Agustusan. Ga, bukan itu. Nasionalis itu bangga akan negaranya, bangga akan tanah airnya, heheheh . *saya juga masih belajar nasionalis sih :p

Heartless

Pintar itu (sangat) perlu, cerdas itu sangat dianjurkan. Tapi apa kabarnya ketika si orang pintar dan cerdas dengan nilai plus militan (katanya) tidak bisa memanfaatkan ‘kepintarnnya’ itu untuk membantu orang lain? Tapi dengan ‘kepintaran’, ‘kecerdasan’ dan ‘kemilitan’ nya itu dia malah sombong, angkuh, tidak bisa menjaga lisannya hingga menyakiti orang-orang disekitarnya? Buat saya semuanya itu nol besar, non-sense banget! Merasa dirinya paling terpandang, dikritik orang lain malah menjatuhkan rivalnya, apa itu yang namanya militan? Kalau kata tweetnya fitrop sih mending jadi bego sekalian tapi hatinya baik, dari pada jenius tapi heartless.

Love You Father :]


Bulan lalu teman saya baru saya kehilangan ayahnya untuk seumur hidup. Sebelumnya saya baca statusnya dia kalau dia mendadak disuruh pulang sama ibunya, tnpa alasan. Ternyata beberapa jam kemudian saya dapet jarkom kalau ayahnya baru saja menghembuskan nafas terakhir. Saat itu yang ada dipikiran saya, “gimana kalau saya ada diposisi temen saya itu?”. Pasti rasanya ga enak banget. Ayah, tulang punggung keluarga. Ayah tempat curhat saya. Ayah selalu ngomel-ngomel kalau saya susah bangun buat solat subuh. Ayah yang selalu sms “kamu dimana dan sama siapa? Udah solat belum? Jangan lupa makan”. Ayah yang selalu perhatian.

Kemudian, beberapa minggu yang lalu saya sempat kontrol ke poliklinik kantor dan disamping kanan deretan kursi tunggu ada ruangan bertuliskan Ruang Restitusi, saya pun bertanya “Mah restitusi teh apa?” dan mama saya mengatakan kalau restitusi itu nanti kalau misalnya kita dirawat dirumah sakit lalu dirawat dirumah sakitnya itu pas poliklinik kantor lagi libur kita bisa mengajukan restitusi atau penggantian biaya selama kita dirawat dirumah sakit.

Dan JENGJEEEEEEEEEEEENG!!! Dua minggu setelah pertanyaan itu terlontar dari mulut saya, ayah saya pun masuk rumah sakit. Ayah saya sakit asma. Dan hari ini hari ke delapan ayah saya dirawat di rumah sakit. Kenapa bisa kebeteluan gini ya? Mulutmu harimau mu. Kenapa mesti ayah saya? Saya paling ga tega kalau ayah saya sesek. Mama saya cerita kalau belakangan ayah kesel beliau suka jadi sesek dan sekarang-sekarang ini seseknya lagi lumayan parah dan susah ilang. Kena dingin sedikit aja langsung kambuh.

Selama ayah dirumah sakit Alhamdulillah banyak (banget) yang nengok, bahkan temen-temen jaman SMP sama temen kantornya waktu di Jakarta juga ada yang dateng. Ayah emang temennya banyak. Oia, dari yang nengok kan banyak yang ngasih buah-buahan tuh, eh ayah malah sms gini “mer, disini ada buah kesukaan kamu. Sok ambil aja”. Subhanallah, dalam kondisi kaya gini pun ayah masih (sangat) perhatian sama saya, lagi sakit masih inget buah kesukaan saya.

Beberapa hari yang lalu ayah saya sempet hampir sembuh, tapi waktu subuh-subuh sehari sebelum lebaran hari, ayah saya sesek lagi, di uap udah, diobatan udah tapi tetep masih sesek. Di subuh yangsama, ayah saya sms. Dan betapa kagetnya saya waktu saya baca pesan singkat dari beliau, bunyinya gini: “ass wr wb. Buat: utami, merinda, iqbal, istiqomah dan In Ien tercinta. Kalian harus dapat mendirikan shalat dengan sebaik-baiknya dan harus rukun (jangan bertengkat terus) serta bisi bapak pondok umur, usahakan harta bapak dibagi secara hukum islam dan siiskan sebagian untuk wakaf bapak. Semoga Allah Swt selalu memberkahi usaha kita semua. Amin. Bapak”

Tamat baca sms itu air mata saya meleleh. saya ga mau ayah saya kenapa-napa. Saya berusaha membunuh pikiran negatif dalam benak saya. Yang saya harapkan ayah saya dalam keadaan baik-baik saja, dan akan terus baik-baik saja. Sambil terisak-isak, saya balas sms ayah “amin. Bapak jangan ngomong gitu, insya Allah panjang umur”. Dan ayah saya sms lagi “doakan bapak ya nak semoga baapak selalu diberi kudahan dan kelancaran dalam menghadapi segala ujian”. Saya Cuma bisa mengamini. Ayah pasti bisa.

Semoga ayah cepat sembuh, ayah harus sembuh, ayah kan hebat. Merin kangen ayah gedor-gedor pintu kamar merin buat ngebangunin solat subuh. Merin sayang bapak, banget...

Balita ooohh Balita

Aneh ya... bener deh kata sebuh buku humor yang saya baca, kira-kira bunyinya gini:

“apa perbedaan anak kecil di India sama anak kecil di Indonesia”

Jawab: kalau anak-anak di India, kecil-kecil udah jago nari. Nah lo kalau Indonesia kecil-kecil udah jago ngemis” . Kayanya dengan berat hati saya harus setuju sama kutipan humor ini.

Gimana engga? Kemaren waktu saya lagi diangkot, pas lampu merah di Tegalega, ada dua orang anak kecil, yang satu usianya sekitar 5 tahun dan yang satu lagi sekitaran 2 tahun. Beuuuuu... memelasnya minta ampun. Bayangin dong anak usia 5 tahun, lari-lari sambil ngegendong adenya yang umurnya baru 2 tahun, udah gitu ngejar-ngejar angkot dan ngamen ala kadarnya. Seisi angkot juga cuma bisa bilang “astagfirullohaladzim, kemana ini orang tuanya? Ga kasian gitu anaknya baru sekecil ini udah disuruh ngemis diangkot kaya gini??”. Bahkan kondektur (kenek) angkotnya aja bilang gini “urang mah mun ceuk kasarna mending jadi maling sakalian daripada kudu nyiksa budak kieu mah”.

Tuh kan, kondektur angkot aja bilang gitu. Ni orang tua anak ini ga mikir apa? Anak-anaknya yang masih balita disuruh turun kejalan., disuruh ngemis, ngejar angkot, itu kan bahaya. Gimana kalo ketabrak? Ditambah lagi asap kendaraan kan ga sehat juga. Belum lagi pergaulan keras jalanan yang bisa membuat anak-anak yang masih balita itu jadi punya pemikiran keras. Tau ga? Barusan aja dua balita ini ngobrol dengan temennya yang ngamen di angkot lain dengan bahasa yang masyaallah... kasar banget, ga pantes anak balita ngomong kaya gini “awas s**h maneh modar (tiiiiiiiiiiiit)”. Kalaupun ada orang dewasa yang ngomong gini kan kedengerannya bejat banget, lah ini yang ngomong anak balita yang masih bau susu? Ckckckck.....

Rabu, 10 November 2010

Opick - Bila waktu tlah berakhir

bagaimana kau merasa bangga

akan dunia yg sementara

bagaimanakah bila semua

hilang dan pergi meninggalkan dirimu

bagaimanakah bila saatnya

waktu terhenti tak kau sadari

masikah ada jalan bagimu untuk kembali

mengulangkan masa lalu

dunia dipenuhi dengan hiasan

semua dan segala yg ada akan kembali padaNya

bila waktu tlah memanggil

teman sejati hanyalah amal

bila waktu telah terhenti

teman sejati tingallah sepi

By: Opick

Minggu, 07 November 2010

TIPS MERAWAT NOTEBOOK/LAPTOP




1. Jika kita tidak pake UPS, lebih baik baterai laptop tidak dilepas
.

Notebook lebih rentan terhadap loncatan arus yang tiba-tiba seperti bila terjadi
konsleting, mati listrik mendadak dll dibandingkan dengan komputer desktop.
Umumnya banyak kasus kerusakan motherboard karena hal ini, dengan kondisi
laptop layarnya ngeblank, mati total dll.

Tapi hati2 juga kalau baterai tetap terpasang, usahakan tdk over charge terlalu
lama karena selain bikin baterai cepat ngedrop juga bisa mengakibatkan NB jadi
overheat dan ini fatal sekali karena bisa memicu kerusakan pada motherboard
(harganya sktr 1,5-2 jt) serta memicu panas pada harddisk.
(kayak yg repot banget ya punya laptop hehe.. makanya mending beli UPS!)

2. Pastikan arus masuk dari kabel adaptor ke notebook, setelah kabel power
(yang ke listrik AC) tersambung terlebih dulu

SKEMA : kabel power adaptor masuk dulu ke listrik AC, baru ke laptop

Kelihatannya sepele, namun kerusakan seperti pada point 1 juga bisa terjadi
karena hal ini. Umumnya pada saat kita masukan kabel power ke listrik dirumah,
kita tidak memperhatikan munculnya percikan api, sementara kabel adaptor
sudah disambungkan ke laptop, hal inilah yang kadang memicu timbulnya
kerusakan motherboard. Dibeberapa merek ada yang mengakibatkan
laptop terus me-restart padahal sudah di shutdown (jika batere terpasang),
atau meminta password factory default (beberapa kasus terjadi di merk toshiba,
biaya reset password saja hingga 500 ribu!! ) dll.

3. Hati-hati terhadap cara pemakaian baterai notebook/laptop

Jangan serem dulu !!…hanya sekedar berhati-hati karena harga baterai original
lumayan mahal (+ Rp 1 jt – 1,5 jt). Baterai notebook terbuat dari Lithium Ion
dimana penggunaannya tidak boleh sampai habis sekali dan tidak boleh over
charge (bisa mengakibatkan cepat ngedrop selain dapat mengakibatkan laptop
jadi overheat). Baiknya baterai di-charge jika mendekati 10%-20% dan bila sudah
penuh cabut saja kabel adaptor yang terhubung ke notebook.

Bila notebook tidak dipakai untuk jangka waktu yang lama maka sebaiknya
baterainya dilepas dulu. Namun perlu diperhatikan ada beberapa kasus baterai
yang tidak dipakai sama sekali (karena ingin awet dibiarkan hingga 6 bulan tidak
dipakai) malah jadi rusak. Sekedar tambahan info yang saya dapatkan, baterai
Lithium Ion adalah liquid tidak seperti lithium polimer (*contoh baterai HP) yang
merupakan baterai kering, sehingga bila tidak dipakai lama, baterai akan menjadi
kering/beku.

Lakukan kalibrasi baterai notebook
Agar kondisi baterai tetap bagus dan display indikatornya akurat sesekali lakukan
kalibrasi 1-2 bulan sekali (jangan terlalu sering) yaitu dengan cara charge baterai
hingga penuh dimana kondisi laptop dimatikan. Kemudian nyalakan laptop, tapi
pada posisi safe mode (tekan tombol F8 begitu dinyalakan), dan biarkan
laptop terus menyala hingga baterainya habis (mati dengan sendirinya). Tips ini
dapat dilakukan juga untuk mengecek baterai notebook bila kita ingin
memastikan apakah baterai benar-benar ngedrop atau tidak.

baca juga : Cara menggunakan baterai laptop yg benar disini

4. Jangan simpan laptop diatas kasur atau bantal

Jaga kelancaran sirklulasi udara pada notebook/laptop, lihat bagian bawah
notebook anda. umumnya pada merek yang beredar, kipas selalu ditempatkan
di bagian bawah. Jadi bisa dibayangkan jika notebook disimpan diatas kasur
atau bantal, akan menghalangi sirkulasi udara masuk dan keluar guna
mendinginkan suhu laptop, hal ini dapat berakibat fatal (*serius!), notebook
jadi overheat yg mengakibatkan motherboard + processornya bisa terbakar.

5. Gunakan protector untuk layar LCD & keyboard notebook

Bila kita termasuk orang yg agak sedikit kurang hati-hati (baca jorok). sebaiknya
sekalian lindungi layar LCD notebook dengan screen protector untuk menjaga
dari goresan2 karena ini tidak bisa diperbaiki. Lindungi juga keyboard misal dari
tumpahan kopi, percikan air, tangan yang berminyak (tombol keyboard jadi hilang
hurufnya dan terlihat mengkilap dibeberapa bagian -- ganti keyboard sekitar
400 ribu tergantung merk laptopnya)

Bila tidak sengaja keyboard kita ketumpahan air, segera balikan laptop (dengan
posisi agar air dapat jatuh keluar), matikan arus listrik yang masuk ke laptop dan
lepaskan baterainya (jika sebelumnya terpasang), keringkan dengan hairdryer &
pastikan kondisi komponennya telah kering bila laptop akan dinyalakan kembali.
(Bila anda ragu2 minta bantuan saja ke service centernya)

6. Hati-hati ! jangan menaruh beban di atas layar monitor

Layar notebook merupakan bagian yg cukup rawan karena merupakan liquid,
maka mekipun pada posisi notebook tertutup, hindari adanya beban yg bisa
menekan layar seperti buku, adaptor dll yang biasanya tanpa sadar kita lakukan
terutama saat laptop di simpan dalam tas. Hal inilah yg dapat menyebabkan
layar LCD muncul garis2, titik2 warna yg mencolok, bercak seperti jamuran
karena adanya dead pixel pada LCD.

7. Hati2 klo pake modem speedy ato kabel LAN di laptop

Maksudnya adalah bila kita pengguna speedy yg menggunakan koneksi dr
modem via kabel LAN, yg perlu diperhatikan adalah :

a. Jangan menggunakan dudukan laptop yg bisa diputar dsb, usahakan
posisi NB tidak berubah posisi saat menggunakan LAN, hal ini untuk
menghindarkan goyahnya posisi port LAN di notebook
akibat pergeseran
kabel yg sedang terpasang di laptop.

b. Bila kondisi pemasangan kabel LAN di NB sering di lepas pasang, perlu
HATI2 !!, karena umumnya tanpa kita sadari, seringnya di lepas pasang tsb
lama kelamaan posisi ujung kabel RJ 45 (kabel LAN) tdk terpasang/terkunci
sempurna di NB kita (tdk ada suara klik,posisi agak mengendur/mudah lepas)
Dan bila kita terus paksakan kondisi tsb, secara otomatis cara pasangnya
juga lama kelamaan jadi tdk benar (akan dipaksakan), hal inilah yg akan
mengakibatkan rusaknya port LAN card yg ada di Notebook.

Nah disini repotnya, klo port LAN NB-nya rusak, masih mending klo bisa
diservice biasa...
nah klo mesti ganti MB-nya (biasanya service center akan
menyarankan untuk replace system board = yg artinya : ganti mainboardnya!!
bisa kena 1-1,5jt)

Untuk menghindarinya
: paling gampang, tuker posisi ujung kabel yg biasa
kita pake untuk NB dengan yg biasa terpasang pada modem, bila dirasa ujung
kabel jadi agak susah terpasang di NB. Tapi yg paling bagus ya..mending ganti
ujung kabel LAN-nya, paling mahal cmn 5 rb perak.

8. Hati2 Saat membuka atau menutup Laptop
Beban yang sangat besar sebetulnya terletak pada engsel laptop. Bila anda
terlalu kencang saat membuka dan menutup laptop, tekanan yang berlebihan
akan mengakibatkan engselnya patah. ngak lucu klo gara-gara kesalahan kecil
ini anda harus menganti satu blok cassing atas notebook dengan harga kisaran
350rb-600rb :)


Semoga dapat bermanfaat…

Minggu, 24 Oktober 2010

ha.u.je.a.en


hujan? pati kalau ngomongin peristiwa alam ini yang pertama terbesit adalah: air. Yups.. hujan memang peristiwa alam yang paling menyenangkan, setelah matahari mendominasi bumi, berpanas-panas dan berpeluh ria, pas di kasih hujan, uuuuuuuuuwwwwwww... segarnyaaaa. setelah itu pasti akan ada sensasi sejuk, teduh dan bau tanah. Itu saat-saat paling menyenangkan setelah hujan.


ga heran kalau banyak band-band nyiptain lagu tentang hujan atau ngejadiin hujan sebagai latar video klipnya. kenapa? karena hujan itu keren *dalam porsi wajar. Waktu yang paling pas untuk turun hujan itu sekitar pukul 14.30 - 17.00. Nah pukul 17.00 kesananya kita bisa menikmati saat-saat setelah hujan yang WAH! dan saya bilang itu adalah saat-saat romantis *ayyeee... Dan akan lebih afdol lagi kalau dipenghujung sore, ada lengkungan pelangi dengan tujuh gradasi warnanya. saya yakin, seburuk apapun hari itu, semenyebalkan apapun, kalau sorenya ada pemandangan kaya gitu pasti dia bakal bilang "indahnyaaaaa hari ini" atau paling engga bilang "subhanallah"


Sabtu, 23 Oktober 2010

TGIF


Selalu suka hari jumat. Tau kenapa? Entah ya, jumat tuh bawaanya seneng. Dulu apalagi waktu masih kecil, hari jumat itu hari yang paling ditunggu. Tiap hari jumat pasti begadang sambil nonton the simpson buat nunggu ayah pulang dari jakarta, karena dulu ayah saya pulang seminggu sekali, jumat pulang ke rumah, tapi minggu pulang lagi ke Jakarta. Saya selalu nunggu dan berharap, malem ini ayah bawa oleh-oleh apa ya dari ibu kota Indonesia itu.

Selanjutnya jumat selalu ditunggu karena hari jumat sekolah pasti pulang jam sebelas, bisa pulang cepet dan maeeenn. Oia, tiap hari jumat juga jadwal olah raga sama jadwal nonton d’tidakks. Sekarang, hari jumat jarang ada jadwal kuliah, jadi weekend nya panjang deh, bisa puas-puasin ada di rumah. Hari jumat biasanya ada teh manis gratis di warteg panorama, hari jumat juga jadi hari ‘beramal’

Hari jumat bawaannya tuh teduh, adem, tenang, jumat jadwalnya jalan-jalan santai. Jumat selalu ada kejutan, pokonya sangat suka sama hari jumat. Makanya RAN bikin lagu T.G.I.F (Thank’s God It’s Friday) ^__^

Mata Hati telinga (Maliq And D'Essentialls)

Satu cerita tentang manusia
Coba 'tuk memahami arti cinta
Benarkah cinta diatas segalanya
Hanyakah itu satu-satunya

Yang menjadi alasan untuk menutup mata
Tak melihat dunia yang sesungguhnya
Dan menjadi jawaban atas semua tanya
Yang kita harap mampu mewujudkan sebuah akhir bahagia


Buka mata hati telinga
Sesungguhnya masih ada yang lebih penting dari sekedar kata cinta ooo..
Yang kau inginkan tak selalu
Yang kau butuhkan mungkin memang yang paling penting
Cobalah untuk membuka mata hati telinga

Adakah kau rasakan kadang hati dan fikiran
Tak selalu sejalan seperti yang kau harapkan
Tuhan tolong tunjukkan apa yang 'kan datang
Hikmah dari semua misteri yang tak pernah terpecahkan



Buka mata hati telinga
Buka mata hati telinga
Coba kau buka mata hati telinga
Mata hati telinga

Bunga Gardenia Putih


Setiap tahun pada hari ulang tahunku, sejak usia 12 tahun, setangkai bunga gardenia (kacapiring) putih dikirim ke rumahku tanpa anma. Tak pernah ada sepucuk kartu atau catatan, dan upaya menelepon ke toko bunga sia-sia karena pemeblian dilakukan secara kontan. Tak lama kemudian, aku pun berhenti mencoba menemukan jati diri si pengirim. Aku nikmati saja keindahan wanginya yang semerbak, sekuntum bunga putih sempurna penuh daya pikat dibungkus dalam lipatan selembar kertas tisu merah muda yang lembut.

Namun aku tak pernah berhenti membayangkan siapa gerangan pengirimnya. Beberapa kenangan yang paling menyenangkan pun masuk dalam impian, tentang seseorang yang menggairahkan dan menakjubkan, tetapi terlalau malu atau eksentrik untuk memeprkenalkan dirinya. Di masa remajaku, sungguh menyenangkan membayangkan si pengirim mungkin seorang anak lelaki yang telah ku hancurkan hatinya atau mungkin juga seseorang yang tidak ku kenal yang menaruh perhatian padaku.


Ibu ku sering kali menambah-nambahi dugaan-dugaanku. Dia bertanya padaku, kalau-kalau ada seseorang yang terhadapnya telah melakukan suatu perbuatan baik, yang mungkin kemudian diam-diam menunjukan penghargaannya. Dia mengingatkanku pada saat-saat ketika aku sedang mengendarai sepeda dan tetangga kami mengendarai mobilnya penuh dengan barang belanjaan dan anak-anak. Aku selalu membantunya menurunkan barang dari mobil dan menjaga anak-anaknya agar tidak berlarian ke jalan. Atau boleh jadi si pengirim misterius itu adalah si orang tua diseberang jalan. Aku selalu membantu mengambilkan suratnya diwaktu musim dingin, sehingga ia tak perlu menuruni tangga rumahnya yang diselimuti es. Ibuku berusaha keras mengembangkan imajinasiku tentang bunga gardenia. Ia ingin anak-anaknya menjadi kreatif, ia selalu ingin agar kami merasa dicintai dan dihargai, tak hanya olehnya, tetapi oleh seluruh dunia.

Ketika aku berusia 17 tahun, seorang pria menghancurkan hatiku. Pada malam hari terakhir kali ia menelepon, aku menangis sampai lelap tertidur. Ketika aku terbangun pagi hari, ada sebuah pesan tertulis dengan lipstick merah di kaca ku, “ketahuilah dengan sungguh-sungguh, bila yang setengah dewa pergi, dewa-dewa pun akan datang”. Lama akau merenungkan kutipan yang berasal dari Emerson itu, dan aku membiarkan tulisan itu ditempat ibuku menuliskannya sampai hatiku pulih. Dan ketika aku mencari pembersih kaca, ibu ku pun tahu bahwa segalanya telah pulih kembali.

Tetapi ada sejumlah luka yang tak bisa disembuhkan ibuku. Sebulan sebelum wisuda SMA, ayahku tiba-tiba meninggal karena seranagn jantung. Perasaanku campur aduk mulai dari sekedar duka sampai ke merasa ditinggalkan, takut, tak percaya serta kemarahan yang meluap-luap karena ayahku telah melewatkan satu momen terpenting didalam hidupku. Aku pun sama sekali tidak bergairah terhadap acara wisuda mendatang, drama kelas senior serta peserta dansa, acara-acara yang telah aku persiapkan dan tunggu-tungu. Aku bahkan berminat untuk tinggal dirumah dan masuk perguruan tinggi dari pada pergi jauh sebagaimana yang telah kurencanakan, karena hal ini terasa lebih aman.

Ibuku, ditengah kedukaannya sendiri, tak menginginkan aku sampai kehilangan hal-hal penting seperti itu. Sehari sebelum ayah meninggal, kami berdua pergi membeli pakaian dansa dan kami temukan satu yang mengagumkan. Terbuat dari bermeter-meter kain swiss berbintik-bintik, merah, putih, biru. Mengenakannya membuatku merasa bagaikan Scarlett O’Harra. Tetapi ukurannya tak pas,d n ketika ayahku wafat keesokan harinya, aku melupakan sama sekali soal pakaian itu.

Tetapi ibuku tidak. Sehari sebelum pesta dansa, aku mendapatkan baju itu tengah menungguku, dalam ukuran yang pas. Ia terbentang dengan anggunnya di atas sofa ruang tamu, terpampang dihadapanku dengan cantik dan artistic. Barang kali aku tak peduli etntang baju baru, tetapi ibuku peduli.

Dia memperhatikan bagaimana kami, anka-anak menghargai diri kami sendiri. Ia menanamkan pda kami rasa takjub atas keberadaan kami di dunia, dan dia memberikan kepada kami untuk melihat keindahan bahkan ditengah-tengah kesengsaraan.

Sungguh ibuku ingin agar anak-anaknay melihat diri mereka bagaikan bunga gardenia: indah, kuat, sempurna dengan aura menggairahkan dan barangkali sedikit misteri.

Ibuku meninggal ketika aku berusia 22, hanya 10 hari setelah aku menikah. Dan sejak tahun itulah bunga-bunga gardenia tak datang lagi.

(Chicken Soup: for the Woman’s Soul)

Wanita yang Hebat


Para wanita Cantik bertanya-tanya dimana rahasiaku terletak.

Aku tidak mungil atau memiliki bentuk tubuh yang aduhai

Tetapi ketika aku meulai mengatakan kepada mereka,

Mereka pikir aku berdusta.

Aku bertaka,

Itu dalam jangkauan tanganku,

Dan cibiran bibirku.

Aku seorang wanita

Secara luar biasa.

Wanita yang hebat.

Itulah aku.



Aku berjalan memasuki ruangan

Sesejuk kamu menyambut,

Dan kepada seorang lelaki,

Orang-orang yang berdiri atau berlutut.

Lantas meerak menegruminuku,

Sarang lebah madu,

Aku berkata,

Itu adalah api dalam mataku,

Dan kemilau gigiku,

Goyangan pinggulku,

Dan kegembiraan dalam kakiku.

Aku seorang wanita

Secara luar biasa.

Wanita yang hebat,

Itulah aku.

Kau lelaki sendiri bertanya-tanya

Apa yang mereka lihat dalam diriku.

Mereka berusaha mati-matian

Tetapi mereka tidak dapat meneyntuh

Misteri batinku.

Ketika aku mencoba menunjukan kepada mereka

Mereka mengatakan tidak dapat melihat.

Aku mengatakan,

Itu dalam lengkungan punggungku,

Mentari senyumku,

Debaran jantungku,

Keagungan gayaku.

Aku seorang wanita

Secara luar biasa.

Wanita yang hebat,

Itulah aku.

Sekarang kamu mengerti

Mengapa kepalaku tidak tertunduk.

Aku tidak berteriak atau melompat

Aku harus bicara begitu keras.

Ketikakamu melihatku berlalu

Itu harusnya membuatmu bangga.

Aku mengatakan,

Itu ada dalam tumitku,

Dalam tubuhku yang mengombak,dalam tapak tanagnku,

Kebutuhan akan kepedulianku.

Sebab aku seorang wanita

Secara luar bisa.

Wanita yang hebat,

Itulah aku.

Maya Angelou


(Chicken Soup: for the Woman’s Soul)

Rabu, 06 Oktober 2010

Gradasi Warna

Dibalik dinding ini ada lengkung pelangi

biasnya pancarkan rona yang baru

hingga timbul elok cerah tujuh warna

Adakah aku air dan engkau cahaya?

aku binar...

aku damai...


Sesaat tujuh warna menghambur

tak akan ada jingga

ketika merah enggan menyatu kuning,

merah egois...

Tanpa sadar nilamu tertinggal

diujung kemejaku


Beberapa warna kian pudar

engkau perlahan hilang

kan ku torehkan biru dipelipismu

hingga awan mengira

bahwa aku aniayaimu


Makin larut engkau pun hilang

kau bukanlah bagian dari

gradasi pelangiku lagi.....



Langit Baleendah, Oktober 2010

Sabtu, 25 September 2010

Opera Tokke


Hai, aku artis dunia hewan masa kini looooh. Sebenernya si Merin takut banget sama aku, yaa… bisa dibilang aku ini musuh terbesarnya ke-2 setelah kodok. Aku ini makhluk yang biasa orang-orang sebut dengan tokke. Bego ya si Merin. Padahal aku kan lucu, polkadot biru-biru dengan dasar abu-abu, si Merin gatau seni sih, motif badan aku aja dibilang ‘mengerikan’. Aku yakin, pasti waktu sekolah nilai kesenian si Merin jeblok banget da!

Karena aku tau kalo si Merin ini takut sama aku, makanya aku seneng banget bikin si Merin ketakutan. Tiap malem aku sering nongkrong di atap jendela kamarnya si Merin. Aku sering ngadain opera Tokke. Saking seringnya aku ngadaain opera, si Merin aja nyampe hafal diluar kepala kalo opera aku tuh mirip sama lagunya Olga Syahputra. Kalo si Olga sih lirik lagunya cuma “hancur hatiku” doang, ah dia mah ga rame, mendingan aku yang cuma bilang “TOKKE” dengan ketukan sebanyak 7 kali orang lain langsung tau kalo yang nyanyi itu aku. Perlu kalian tau, aku lebih hits maker dari charli ST12!!

Suatu hari aku pernah berhasil banget nih ngerjain si Merin. Waktu itu kalo ga salah lagi malam minggu, si Merin lagi autis di kamarnya, dia lagi gelap-gelapan sambil nyanyi-nyanyi ga jelas gitu. Udah aja aku iseng ‘menampakan diri’. Saat itu aku ngayal gini “coba aja aku lebih gede dari si Merin, kan seru tuh kalo si Merin jadi kudapan, ahhahahahha”. Tiba-tiba si Merin ko berhenti nyanyi-nyanyi ya, hmm… firasat buruk. TEKK! Si Merin nyalaain saklar lampu, matanya langsung menatap kearahku daaan….. AAAAWWWWWGHHHHHHH MAMAAAAAAAA ADA TOKEEEEE GEDE BANGEEEEEET DIKAMAAAAAAAAAR AKUUUUUUUUUUUU!!!

Hey Merin tau ga? Aku seneng banget deh kalo kamu ketakutan gitu, sexy banget loh. Aku ketawa puas banget, saking puasnya ketawa aku sampe ga ngeluaran suara. Si merin kayanya langsung ngdumel-dumel sama orang seisi rumah, tau-tau pas aku lagi asik ketawa adik si Merin yang cowok dating ke kamarnya si Merin sambil bawa-bawa kursi gitu. Tatapannya napsu banget. WAAAAAAA ternyata dia ngincer aku, dia mau ngankep aku,a ku mau diculik dia. Aku kejar-kejaran sama adenya si merin, kamar si merin pun jadi kaya kapal pecah dan hap! Tertangkaplah aku oleh adiknya si Merin dari balik lemari baju.

Aku pun mendadak jadi artis di rumah, semua orang dirumah pada naik ke lantai 2 Cuma untuk jumpa fans sama aku, padahal waktu itu aku lagi dalam keadaan ga kobe banget, masa aku lagi dalam posisi dicapit di tangan si Iqbal (ade’y si Merin)???? Pas si Merin ngeliat aku lagi dipegangin si Iqbal, dia puas banget ngata-ngatain aku. Aku dimaki abis-abisan sama si Merin dalam hati aku bilang gini “tunggu pembalasannku nanti”…

Sedikit "ralat"

Hmm.. apa kabar kamu ‘Merins note’ ? lama tak mengisi postingan. Mau nulis dikit aja ya.

Oia..postingan sebelumnya tu judulnya kan “Ko Upi ya?” sekarang saya mau bersyukur karena saya ditakdirkan masuk Universitas yang berada di jalan Dr. Setiabudhi ini. Seneng ya bisa berada ditengah orang-orang yang baik, beriman dan selalu mengingatkan saya akan posisi saya sebagai hamba Allah. Temen-temen kampus saya ga pernah lupa sama yang namanya solat, mereka juga rajin ngejalanin ibadah sunnah lainnya. Seneng deh punya temen yang punya energi positif dan religius kaya kalian. Coba kalo saya masuk universitas lain, belum tentu saya punya temen-temen yang bisa ngingetin saya sama Sang Pencipta. Bisa jadi saya tiba-tiba buka kerudung, dugem atau kerjaannya Cuma hura-hura doang *nauzubillahimindzalik* . Intinya sih merin bersyukur punya temen-temen yang baiiiiik banget kaya kalian anak-anak Dik.C 2009 yang selalu kompak dan penuh semangat untuk maju kedepan.

Selalu begini ya kawan-kawan, merin sayang kalian :’)