Selasa, 14 Desember 2010

19 Tahun yang Lalu :)


SELAMAT ULANG TAHUN YANG KE 19 MERIN =) WISH U ALL THE BEST, SEMOGA SISA USIAMU BERKAH DAN KAMU HARUS LEBIH DEWASA, LEBIH BERGUNA, LEBIH TANGGEP DAN SATU YANG PENTING, PERBAIKI SOLAT KAMU. TINGKATIN IMAN DAN TAKWA KAMU. Start a better life :’)

Alhamdulillah wa syukurillah. Seneng deh hari ini ulang tahun yg ke 19. Sebenernya bukan tambah umur sih, tapi berkurang jatah umur. Ga penting juga ulang tahun ini, setiap saat manusia bisa bilang “ini ulang tahun saya” ya, ulang tahun Cuma bertepatan dengan hari melihatnya dunia.

19 tahun yang lalu, Allah mengijinkan merin melihat dunia. Merin bicara sama mama lewat suara yang masih sebatas tangisan. 19 tahun yang lalu juga merin dikasih kesempatan sama Allah untuk kenal mama, kenal bapak. Meski ga tau persis gimana ‘brojolnya’, Merin tau, saat itu “merin kecil” pasti sangat sangat dan sangat bahagia. Merin diberi hidup, Merin diberi nafas, Merin melihat dunia, Merin bertemu dengan kedua malaikat pelindung Merin. Kedua malaikat itu begitu sukacita melihat makhluk mungil yang terlahir secara normal dari rahim sang mama. Saat itu resmi sudah Merin menjadi anak perempuan mereka yang kedua.

19 tahun yang lalu, di kota Samarinda, disebuah rumah bersalin, Merin menangis. Tangisan tanda takjub. Dikota itu ada sebuah sejarah. Sejarah pengorbanan ibuku dengan pertaruhan jiwa dan raganya. Ia menahan sakit, menahan lelah, ia membawaku kemana-mana tanpa mengeluh, ia mendoakanku setiap saat sambil mengelusi dinding yang membatasi kami. Dinding rahim. 19 tahun yang lalu ayah bicara denganku lewat dinding itu. Menanti kehadiranku. Menanyakan kabarku, aku hanya balas pertanyaan itu dengan gerakan lembut. Dan akhirnya dnegan ridho dan kekuasaan Allah, 14 Desember 1991 pukul 21.08 lahirlah seorang bayi perempuan, dengan nama Merinda Solikhah. Aku.

Ya, Merinda Solikhah. Nama dengan sebuah filosofi kota Kelahiran dan harapan. Simpulan dari namaku: anak perempuan yang lahir di kota Samarinda dan semoga kelak menjadi anak yang solehah (amin). Mah, Pak... maafin Merin kalau merin sering nyusahin kalian. Tapi kalian selalu dan tetap berjuang untuk menghidupi Merin, bekerja sama untuk menghidupi keluarga. Dengan keringat dan darah kalian. Sebuah penghormatan dan terimakasih rasanya sangat jauh dari cukup untuk membalas 19 tahun yang pernah kalian berikan untukku. Maafkan anakmu ini bila belum sempat menjadi Merinda yang Solikhah. Doakan Merin selalu agar Merin bisa membawa nama ‘solikhah’ ini menjadi sebuah perwujudan dalam hidup anak perempuanmu ini. Kasih sayang dan semangat kalian selalu menjadi penawar bagi keluh dan kesahku. Ya Allah, jagalah mereka dimanapun mereka berada. Limpahkanlah selalu kesehatan lahir dan batin bagi keduanya. Jadikanlah keduanya calon penghuni surga-surga Mu. Muliakanlah keduanya dunia dan akhirat. Dan jadikanlah keluarga ini keluarga di dunia dan akhirat kelak. Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar