Si A bilang sama B kalau nanti kucing punya si A mau diurus sama si B dan dengan beberapa syarat akhirnya si B pun menyanggupi. Selang beberapa hari (bulan) kemudian si A bilang kalau kucingnya itu nanti siapa yang ngurus ya? Dan ini bukan sebbuah gejala amnesia akut atau lupa sejenak, ini sebuah kesengajaan. Jelas B kesel, karena omongan si A ke si B waktu itu serasa ga dianggap. Kesimpulannya: A ingkar janji.
Pepatah sey sey: janji adalah sebuah hutang. Kalau janji ga ditepatin berarti akan terjadi sebuah hutang. Janji yang ga ditepatin otomatis si penderita yang diingkari janjinya itu dongkol dong? Kesel dong? Intinya sih ga usah ngomong dan ga usah ngejanjiin kalau emang ga bisa nepatin. Jadi untuk pemirsa yang budiman, berhati-hatilah dengan omongan, khususnya janji, karena janji yang tidak ditepati itu bisa menyebabkan perselisihan dan hilangnya rasa kepercayaan. Dan bahaya loh kalau kepercayaan dari seseorang itu hilang. Salah satu hal terpenting dalam hidup kita ini adalah: kepercayaan.
Ingkar janji juga bsia termasuk sifat orang munafik loh, masih inget dengan ciri-ciri orang munafik? Sekedar mengingatkan, ciri orang munafik itu ada tiga: (1) apabila ia berkata ia dusta, (2) apabila berjanji ia ingkar dan (3) apabila diberi amanat ia khianat. See? Poin kedua dapat kita serap dengan jelas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar