Minggu, 02 Januari 2011

How Lucky I am

Jujur, beberapa bulan yang lalu saya sempet menyesali "kenapa saya ada di jurusan ini". Sempet mikir juga kalau saya ga berbakat dalam dunia sastra menyastra. Tapi hal tersebut ga berlangsung lama, karena saya mulai berpikir "apa yag ditentukan oleh Allah, pasti itulah yang terbaik".

Dan barusan saya baru aja dikasih tau sebuah blog sama seorang teman di twitter dan WOW sekali ketika saya baca postingan di dua paragraf terakhir yang bunyinya seperti ini:

Sebagian dari keberanian itu adalah fitrah yang tertanam dalam diri seseorang. Sebagian yang lain biasanya diperoleh melalui latihan. Keberanian, baik yang bersumber dari fitrah maupun melalui latihan, selalu mendapatkan pijakan yang kokoh pada kekuatan kebenaran dan kebajikan, keyakinan dan cinta yang kual terhadap prinsip dan jalan hidup, kepercayaan pada hari akhirat, dan kerinduan yang menderu-deru untuk bertemu Allah. Semua itu adalah mata air yang mengalirkan keberanian dalam jiwa seorang mukmin. Bahkan, meskipun kondisi fisiknya tak terlalu mendukungnya, seperti jenis keberanian Ibnu Mas’ud dan Abu Bakar. Sebaliknya, ia bisa menjadi lebih berani dengan dukungan fisik, seperti keberanian Umar, Ali, dan Khalid. Akan tetapi, Islam hendak memadukan antara keberanian fitrah dan keberanian iman. Maka, beruntunlah ajaran-ajarannya menyuruh umatnya melatih anak-anak untuk berenang, berkuda, dan memanah. Dengarlah sab-da Rasulullah saw, Ajarilah anakmu berenang sebelum menulis. Karena ia bisa diganti orang lain jika ia tak pandai menulis, tapi ia tidak dapat diganti orang lain jika ia tak mampu berenang.

Dengar lagi sabdanya, “Kekuatan itu pada memanah, kekuatan itu pada memanah, kekuatan itu pada memanah.” Itu semua sekelompok keterampilan fisik yang mcndukung muneulnya keberanian fitrah. Tinggal lagi keheranian iman. Maka, dengarlah nasehat Umar, Ajarkanlah sastra kepada anak-anakmu, karena itu dapat mengubah anak yang pengecut menjadi pemberani.


dan sekarang saya sadar, betapa beruntungnya saya sekarang berada di jurusan ini :)

2 komentar:

  1. Tak perlu risau dengan keadaan yang ada pada diri... Risaukanlah jika diri tak bisa bersyukur dengan keadaan yang ada sekarang...

    BalasHapus